PEMBERIAN SANTUNAN ANAK YATIM DAN KAUM DHUAFA DALAM RANGKA SANTUNAN NASIONAL KE-XVIII DAN SANTUNAN ANAK YATIM/YATIM PIATU DAN DHUAFA

 Menyantuni anak yatim merupakan suatu kegiatan yang sangat mulia. Setiap orang mempunyai hak yang sama termasuk anak Yatim. Dalam riwayatnya Rasullullah SAW telah mencontohkan kepada umatnya untuk selalu mengasihi anak-anak dengan memberikan hak-hak mereka secara wajar. Nah dalam hal ini tidak semua anak-anak mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka.

Sebagian dari mereka yang kehilangan orang tua, sehingga mereka menjadi anak yatim piatu yang tidak mendapat kasih sayang dari orang tua yang semestinnya mereka dapatkan, atau ada pula sebagian dari mereka yang hidup dilingkungan yang serba kekurangan.  Rosullullah S.A.W menekankan kepada umatnya yang mampu untuk  selalu berbagi dan mengasihi serta memberikan santunan anak yatim piatu.

Saling mengasihi hukumnya wajib dan kasih sayang bagaikan suatu mata air yang selalu bergejolak untuk melepaskan ribuan kubik air bening tanpa pernah habis.

Banyak orang-orang yang memilih untuk bersedekah dengan menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa sebagai suatu solusi atas berbagai persoalan yang tengah dihadapi dengan harapan mendapatkan Ridho dari Allah SWT sebagai wujud ketaqwaan kita.

Tentu hal ini merupakan perbuatan yang mulia dan juga meninggikan amalan kita, tetapi lebih baik lagi kalau kita menyantuni anak yatim karena   

Karena itu saya mengajak kaum Muslimin, khususnya di Kabupaten Magelang, marilah kita berusaha selalu dekat dan selalu menyayangi anak-anak yatim dan kaum dhuafa dengan memberikan rasa kasih sayang yang mendalam dengan cara pemberian santunan kepadanya sebagaimana yang dilakukan oleh Organisasi Shiddiqiyah (ORSHID) Kabupaten Magelang ini, tentu sesuai dengan pertimbangan kemampuan yang kita miliki.

Dengan kepedulian yang ada, saya yakin banyak masalah yang di hadapi umat Islam sekarang ini akan dapat di selesaikan dengan sebaik-baiknya.***) Widodo Anwari Humas dan Protokol Setda Kabupaten Magelang.