Investasi untuk cabai dirasakan oleh petani cukup mahal,
di mana untuk cabai
rawit merah per ha investasi yang dibutuhkan
Rp. 49.870.000,- (empat puluh Sembilan juta delapan ratus tujuh puluh ribu rupiah) dengan Break Event Point
Rp. 9.590,- per kg, sedangkan untuk cabai keriting, investasi yang dibutuhkan Rp. 51.270.000,- (lima puluh satu juta dua ratus tujuh puluh ribu rupiah) dengan Break Event Point Rp. 8.209,- per kg.
Berdasarkan kondisi dan permasalahan tersebut, kami telah
menyusun Program Pengembangan Pengembangan Cabai Jangka Menengah dan Jangka Panjang di Kabupaten Magelang, sebagai berikut
Program Jangka Menengah dimulai pada Tahun 2016-2019 dengan tujuan untuk Stabilisasi Pasokan
dan Harga cabai dengan kegiatannya
meliputi : Manajemen
Pola Tanam, Intensifikasi, Inovasi Teknologi & Alsin, Penataan Rantai Pasok
dan Distribusi, Sinergi Kebijakan Harga dan pengembangan Kelembagaan & SDM.
Program jangka Panjang Tahun 2020-2024 dapat mendukung swasembada cabai nasional
dan ekspor cabai, dengan kegiatan meliputi : Penyediaan Benih Untuk Industri, Mobile Cold Storage,
Diversifikasi Produk Olahan, Second
Market/Pasar Lelang, Kemitraan dengan Industri, Kelembagaan Ekonomi Petani
dan Pemantapan Sistem Informasi.
Adapun dukungan untuk pengembangan cabai di Kabupaten Magelang masih sangat tergantung pada alokasi dana
dari APBN, yang mana pada tahun 2017 alokasi dana dari APBN sejumlah Rp.
12.750.000.000,- (dua belas milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) sedangkan pada tahun 2018, alokasi dana dari APBN turun
menjadi 6.693.750.000,- (enam milyar enam ratus sembilan puluh tiga
juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), karena sebagian dana dari APBN tersebut dialokasikan
untuk program swa sembada bawang putih tahun 2021.***) Widodo Anwari Humas dan Protokol Setda kabupaten Magelang.
Created At : 2018-11-16 00:00:00 Oleh : WIDODO ANWARI Sub Bagian Dokumentasi Dibaca : 48